Hidup dalam keadaan stres ternyata tidak hanya bisa mempengaruhi kemampuan berpikir dan daya ingat karena otak mengecil, tapi juga membuat daya tahan tubuh semakin buruk dan memudahkan penyakit masuk ke dalam tubuh. Penelitian mengungkapkan bahwa hormon stres seperti kortisol, akan
meningkatkan resiko untuk menderita hipertensi, penyakit jantung, dan hormon stres juga akan membuat otak mengecil.
Hormon stres yang tinggi akan membuat daya ingat menurun dan hippokampus (bagian di otak) akan mengecil. Hippokampus ini merupakan bagian otak yang berfungsi dalam proses belajar dan daya ingat.
Penelitian yang dilakukan hingga 6 tahun ini, mengukur kadar kortisol dalam sekelompok orang dewasa. Ditemukan, orang yang mempunyai kadar kortisol yang tinggi secara terus menerus akan mempunyai test daya ingat yang lebih buruk dengan dengan orang yang mempunyai kadar kortisol rendah hingga sedang. Selain itu, paparan yang lama terhadap kadar kortisol yang tinggi akan membuat daerah hippokampus di otak, mengecil sebanyak 14%. Mungkin ini dapat menjelaskan mengapa pada beberapa orangtua menunjukkan daya ingat maupun kemampuan berpikir yang buruk, sedang orangtua lainnya menunjukkan
sebaliknya.
Bagaimana pengaruh kortisol terhadap anak-anak? Peneliti menemukan, peningkatan kortisol secara temporer mempengaruhi kemampuan berpikir dan daya ingat, tapi ini hanya terjadi secara temporer pula. Penelitian lain menunjukkan bahwa anak dan remaja yang berasal dari golongan sosial ekonomi lemah menunjukkan kadar hormon stres yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang berasal dari golongan sosial ekonomi yang lebih mampu. Ini menunjukkan bahwa stres dapat mempengaruhi fungsi otak, tanpa melihat pada usia. Dan stres dapat terjadi pada semua kelompok usia yang akan mempengaruhi fisik maupun mental
penderitanya.
Sementara itu, penelitian lain yang dilakukan oleh para peneliti dari Australia membuktikan bahwa ada kaitan ilmiah antara tekanan emosional dan sakit. Mulai dari masuk angin biasa hingga kanker. Kelompok peneliti dari Gervan Institute, Sydney, pekan lalu, mengumumkan mereka menemukan hormon yang dilepaskan ke tubuh saat orang dilanda stres, yakni neuropeptide Y (NPY) merongrong sistem kekebalan tubuh. Sehingga, membuat anda jatuh sakit.
Solusi terbaik untuk jangka pendek adalah memerangi stres mereka. "Hal terbaik yang dilakukan adalah menghilangkan stres dari kehidupan kita dengan cara mengorganisasi kembali cara hidup kita. Mengubah gaya hidup kita dan menggunakan berbagai cara, seperti yoga dan relaksasi,semampu kita.
meningkatkan resiko untuk menderita hipertensi, penyakit jantung, dan hormon stres juga akan membuat otak mengecil.
Stress memicu berbagai Penyakit |
Hormon stres yang tinggi akan membuat daya ingat menurun dan hippokampus (bagian di otak) akan mengecil. Hippokampus ini merupakan bagian otak yang berfungsi dalam proses belajar dan daya ingat.
Penelitian yang dilakukan hingga 6 tahun ini, mengukur kadar kortisol dalam sekelompok orang dewasa. Ditemukan, orang yang mempunyai kadar kortisol yang tinggi secara terus menerus akan mempunyai test daya ingat yang lebih buruk dengan dengan orang yang mempunyai kadar kortisol rendah hingga sedang. Selain itu, paparan yang lama terhadap kadar kortisol yang tinggi akan membuat daerah hippokampus di otak, mengecil sebanyak 14%. Mungkin ini dapat menjelaskan mengapa pada beberapa orangtua menunjukkan daya ingat maupun kemampuan berpikir yang buruk, sedang orangtua lainnya menunjukkan
sebaliknya.
Bagaimana pengaruh kortisol terhadap anak-anak? Peneliti menemukan, peningkatan kortisol secara temporer mempengaruhi kemampuan berpikir dan daya ingat, tapi ini hanya terjadi secara temporer pula. Penelitian lain menunjukkan bahwa anak dan remaja yang berasal dari golongan sosial ekonomi lemah menunjukkan kadar hormon stres yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang berasal dari golongan sosial ekonomi yang lebih mampu. Ini menunjukkan bahwa stres dapat mempengaruhi fungsi otak, tanpa melihat pada usia. Dan stres dapat terjadi pada semua kelompok usia yang akan mempengaruhi fisik maupun mental
penderitanya.
Sementara itu, penelitian lain yang dilakukan oleh para peneliti dari Australia membuktikan bahwa ada kaitan ilmiah antara tekanan emosional dan sakit. Mulai dari masuk angin biasa hingga kanker. Kelompok peneliti dari Gervan Institute, Sydney, pekan lalu, mengumumkan mereka menemukan hormon yang dilepaskan ke tubuh saat orang dilanda stres, yakni neuropeptide Y (NPY) merongrong sistem kekebalan tubuh. Sehingga, membuat anda jatuh sakit.
"Sampai kini ada bukti kuat kaitan antara otak dan sistem kekebalan. Namun pada saat ini kita telah mendapatkan koneksi itu, Saat stres, saraf melepaskan banyak NPY. Hormon itu masuk ke aliran darah, tempat hormon tersebut menghuni sel-sel dalam sistem kekebalan dan membinasakan patogen dalam tubuh. Bahwa stres membuat anda sakit kini bukan lagi suatu mitos. Itu kenyataan dan kita perlu menghadapinya dengan serius."5 Penyakit ini memiliki kaitan dengan stres, antara lain :
- rhematoid arthritis
- multiple scelerois
- penyakit Crohn
- diabates tipe 1
- lupus.
Solusi terbaik untuk jangka pendek adalah memerangi stres mereka. "Hal terbaik yang dilakukan adalah menghilangkan stres dari kehidupan kita dengan cara mengorganisasi kembali cara hidup kita. Mengubah gaya hidup kita dan menggunakan berbagai cara, seperti yoga dan relaksasi,semampu kita.
0 comments:
Post a Comment