Sebelum kita membahas lebih jauh tentang artikel kesehatan kelahiran spontan ini,mari kita pahami dahulu arti kelahiran spontan. Apakah Kelahiran spontan itu?
Kelahiran spontan adalah proses kelahiran dengan tenaga atau kekuatan ibu sendiri.
APA SAJA YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA KELAHIRAN SPONTAN ?
1. Memahami gejala dan tanda kelahiran / persalinan spontan, meliputi :
2. Persiapan Penolong Persalinan
Pastikan selalu prinsip pencegahan infeksi yang di anjurkan termasuk mencuci tangan, memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung pribadi seperti sarung tangan, pelengkap pelindung diri, persiapan tempat persalinan, peralatan dan lingkungan untuk kelahiran bayi.
3. Persiapan ibu dan keluarga
4. Membimbing ibu untuk meneran
Tunggu sampai bu merasa adanya dorongan spontan untuk meneran dan tetap memantau kondisi ibu dan bayi.
5. Menolong kelahiran bayi
6. Pemantauan selama kelahiran spontan
Kondisi ibu, bayi dan kemajuan persalinan harus selalu dipantau secara berkala dan ketat selama berlangsung kelahiran spontan, meliputi :
a. Nadi setiap 30 menit
b. Frekwensi dan lama kontraksi setiap 30 detik
c. DJJ setiap 5 – 10 menit
d. Penurunan kepala bayi setiap 30 detik dan periksa dalam 60 menit atau jika ada indikasian.
e. Lihat warna cairan ketuban jika cairan ketuban sudah pecah (jernih, keruh, bercampur mekonium atau darah).
f. Apakah ada tali pusat yang terlihat di samping atau dimuka
g. Putaran paksi luar segera setelah bayi lahir.
h. Catat semua hasil pemeriksaan
Manajemen Aktif Kala Tiga
Tujuan untuk menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga dapat mencegah perdarahan dan mengurangi kehilangan darah persalinan.
Keuntungan-keuntungan manajemen aktif kala tiga:
• Persalinan kala tiga yang lebih singkat
• Mengurangi jumlah kehilangan darah
• Mengurangi kejadian retensio plasenta
Manajemen aktif kala tiga terdiri dari tiga langkah utama:
• Pemberian suntikan oksitosin dalam 1menit pertama setelah bayi lahir.
• Pastikan tidak ada bayi lain (undiagnosed twin)didalam uterus
• Melakukan penegangan tali pusat terkendali
• Masase fundus uteri
• Serahkan bayi yang telah terbungkus kain pada ibu untuk inisiasi menyusu dini dan kontak kulit bayi dengan ibu
Pemantauan kala IV
• Evaluasi kontraksi uterus serta tinggi fudus utri dengan meletakkan jari tangan melintang dengan pusat sebagai patokan.
• Perkiraan kehilangan darah dan periksa adanya robekan (laserasi atau episiotomi)
• Evaluasi keadaan ibu (TD,Nadi,Suhu,respirasi)
• Dokumentasi semua temuan selama persalinan pada partograf.
Kelahiran spontan adalah proses kelahiran dengan tenaga atau kekuatan ibu sendiri.
APA SAJA YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA KELAHIRAN SPONTAN ?
1. Memahami gejala dan tanda kelahiran / persalinan spontan, meliputi :
- Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan adanya kontraksi.
- Perenium menonjol.
- Vulva vagina dan sfingter ani (anus) membuka.
- Peningkatan pengeluaran lendir bercampur darah.
- Terlihatnya sebagian kepala bayi melalui intoitus vagina.
2. Persiapan Penolong Persalinan
Pastikan selalu prinsip pencegahan infeksi yang di anjurkan termasuk mencuci tangan, memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung pribadi seperti sarung tangan, pelengkap pelindung diri, persiapan tempat persalinan, peralatan dan lingkungan untuk kelahiran bayi.
3. Persiapan ibu dan keluarga
- Anjurkan agar ibu selalu di damping oleh keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
- Anjurkan keluarga ikut terlibat membantu ibu untuk berganti posisi, melakukan rangsangan taktil, memberikan makan dan minum dan memberikan dukungan serta semangat selama proses persalinan.
- Bantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman saat meneran.
- Membersihkan jalan lahir (vagina dan perenium) ibu
- Pastikan kandung kemih ibu sudah kosong, apabila masih penuh bantu ibu untuk dapat berkemih ke kamr mandi dengan posisi berdiri jika di perlukan
4. Membimbing ibu untuk meneran
Tunggu sampai bu merasa adanya dorongan spontan untuk meneran dan tetap memantau kondisi ibu dan bayi.
5. Menolong kelahiran bayi
6. Pemantauan selama kelahiran spontan
Kondisi ibu, bayi dan kemajuan persalinan harus selalu dipantau secara berkala dan ketat selama berlangsung kelahiran spontan, meliputi :
a. Nadi setiap 30 menit
b. Frekwensi dan lama kontraksi setiap 30 detik
c. DJJ setiap 5 – 10 menit
d. Penurunan kepala bayi setiap 30 detik dan periksa dalam 60 menit atau jika ada indikasian.
e. Lihat warna cairan ketuban jika cairan ketuban sudah pecah (jernih, keruh, bercampur mekonium atau darah).
f. Apakah ada tali pusat yang terlihat di samping atau dimuka
g. Putaran paksi luar segera setelah bayi lahir.
h. Catat semua hasil pemeriksaan
Manajemen Aktif Kala Tiga
Tujuan untuk menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga dapat mencegah perdarahan dan mengurangi kehilangan darah persalinan.
Keuntungan-keuntungan manajemen aktif kala tiga:
• Persalinan kala tiga yang lebih singkat
• Mengurangi jumlah kehilangan darah
• Mengurangi kejadian retensio plasenta
Manajemen aktif kala tiga terdiri dari tiga langkah utama:
• Pemberian suntikan oksitosin dalam 1menit pertama setelah bayi lahir.
• Pastikan tidak ada bayi lain (undiagnosed twin)didalam uterus
• Melakukan penegangan tali pusat terkendali
• Masase fundus uteri
• Serahkan bayi yang telah terbungkus kain pada ibu untuk inisiasi menyusu dini dan kontak kulit bayi dengan ibu
Pemantauan kala IV
• Evaluasi kontraksi uterus serta tinggi fudus utri dengan meletakkan jari tangan melintang dengan pusat sebagai patokan.
• Perkiraan kehilangan darah dan periksa adanya robekan (laserasi atau episiotomi)
• Evaluasi keadaan ibu (TD,Nadi,Suhu,respirasi)
• Dokumentasi semua temuan selama persalinan pada partograf.
0 comments:
Post a Comment