Tahukah anda bahwa masa pasca melahirkan seorang ibu menghadapi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu kondisi fisik, mental, maupun sosial.
Berbagai kondisi mengakibatkan seorang wanita harus menerima berbagai perlakuan dan kenyataan, misalnya saja kulit yang kendur, jerawat, Stretch Marks, bercak hiperpigmentasi (Kloasma gravidarum), hingga timbulnya Scar atau bekas luka terutama pasca operasi Caesar.
Banyak wanita mencoba cara-cara yang salah untuk menghilangkan bekas pasca operasi, mengencangkan perut, atau melangsingkan tubuh.
Risiko pertama yang dialami ibu pasca melahirkan adalah Vaginal Prolapse atau keluarnya sebagian Rahim dari mulut vagina. Gangguan ini lebih dikenal dengan sebutan awam turun berok. hal tersebut terjadi akibat perubahan tekanan terhadap otot penyangga panggul saat kehamilan. Ia menjelaskan, persalinan sesar dan normal mempunyai dampak yang sama.
Apa Gejala Prolapse?
Prolapse menimbulkan gejala seperti rasa tekanan terhadap dasar panggul, berhubungan seksual tidak nyaman, dan kendur. Selain itu, ada pula resiko inkontinensia urin yaitu terjadinya sekresi atau keluarnya sejumlah urin saat batuk, bersin, dan mengejan. Keduanya disebabkan oleh melemahnya otot-otot dinding pelvis yang menopang rahim dan kandung kemih, akibat tekanan janin semasa hamil.
Masalah kulit Pasca Melahirkan
Risiko yang sering terjadi pasca melahirkan adalah berupa gangguan kulit. Para calon ibu sering melupakan risiko perubahan tampilan kulit, baik kulit wajah maupun bagian tubuh lain.
Tanpa penangan yang benar, berbagai masalah kulit ini dapat mengganggu kepercayaan diri perempuan, bahkan keharmonisan rumah tangga. Terlebih bila bekas luka pasca operasi bentuknya menonjol disertai rasa gatal atau nyeri.
Efeknya bisa sampai mengganggu kenyamanan berhubungan intim sehingga kehidupan seksual pasangan pasca melahirkan dapat terganggu,
Masalah kulit seperti Stretch Marks dapat dicegah dengan memberikan kelembapan yang dibutuhkan kulit sejak dini, di awal masa kehamilan. Jerawat semasa kehamilan juga dapat dirawat sehingga tidak meninggalkan bekas.
Cara Jitu Merawat Kulit Pasca Melahirkan
Perawatan dan pengobatan yang dilakukan harus tepat guna tanpa mengganggu masa kehamilan khususnya perkembangan bayi. Ini bisa dengan penggunaan asam glikolat secara teratur. Scar atau bekas luka juga dapat diminimalisasi kemunculannya dengan penggunaan Topical Gel yang telah teruji klinis pada bekas luka, secara teratur. Dengan demikian area luka mendapatkan hidrasi yang tepat untuk pulih.
Berbagai kondisi mengakibatkan seorang wanita harus menerima berbagai perlakuan dan kenyataan, misalnya saja kulit yang kendur, jerawat, Stretch Marks, bercak hiperpigmentasi (Kloasma gravidarum), hingga timbulnya Scar atau bekas luka terutama pasca operasi Caesar.
Banyak wanita mencoba cara-cara yang salah untuk menghilangkan bekas pasca operasi, mengencangkan perut, atau melangsingkan tubuh.
Mengencangkan Perut setelah melahirkan |
Harapan dengan artikel kesehatan kandungan tentang pasca melahirkan ini para wanita mempunyai bekal pengetahuan, agar dampak dari risiko seperti diceritakan di awal dapat dikurangi, dan nantinya ibu dapat menjalani periode pasca melahirkan dengan lebih nyaman dan terhindar dari risiko jangka panjang.
Risiko pertama yang dialami ibu pasca melahirkan adalah Vaginal Prolapse atau keluarnya sebagian Rahim dari mulut vagina. Gangguan ini lebih dikenal dengan sebutan awam turun berok. hal tersebut terjadi akibat perubahan tekanan terhadap otot penyangga panggul saat kehamilan. Ia menjelaskan, persalinan sesar dan normal mempunyai dampak yang sama.
Apa Gejala Prolapse?
Prolapse menimbulkan gejala seperti rasa tekanan terhadap dasar panggul, berhubungan seksual tidak nyaman, dan kendur. Selain itu, ada pula resiko inkontinensia urin yaitu terjadinya sekresi atau keluarnya sejumlah urin saat batuk, bersin, dan mengejan. Keduanya disebabkan oleh melemahnya otot-otot dinding pelvis yang menopang rahim dan kandung kemih, akibat tekanan janin semasa hamil.
Masalah kulit Pasca Melahirkan
Risiko yang sering terjadi pasca melahirkan adalah berupa gangguan kulit. Para calon ibu sering melupakan risiko perubahan tampilan kulit, baik kulit wajah maupun bagian tubuh lain.
Masalah kulit yang dihadapi cukup beragam mulai dari Acne alias jerawat, Stretch Marks, bercak hiperpigmentasi (Kloasma gravidarum), hingga timbulnya Scar atau bekas luka terutama pasca operasi Caesar. Gangguan lain adalah kerontokan rambut.
Tanpa penangan yang benar, berbagai masalah kulit ini dapat mengganggu kepercayaan diri perempuan, bahkan keharmonisan rumah tangga. Terlebih bila bekas luka pasca operasi bentuknya menonjol disertai rasa gatal atau nyeri.
Efeknya bisa sampai mengganggu kenyamanan berhubungan intim sehingga kehidupan seksual pasangan pasca melahirkan dapat terganggu,
Masalah kulit seperti Stretch Marks dapat dicegah dengan memberikan kelembapan yang dibutuhkan kulit sejak dini, di awal masa kehamilan. Jerawat semasa kehamilan juga dapat dirawat sehingga tidak meninggalkan bekas.
Cara Jitu Merawat Kulit Pasca Melahirkan
Perawatan dan pengobatan yang dilakukan harus tepat guna tanpa mengganggu masa kehamilan khususnya perkembangan bayi. Ini bisa dengan penggunaan asam glikolat secara teratur. Scar atau bekas luka juga dapat diminimalisasi kemunculannya dengan penggunaan Topical Gel yang telah teruji klinis pada bekas luka, secara teratur. Dengan demikian area luka mendapatkan hidrasi yang tepat untuk pulih.
1 comments:
wah tips nya bisa langsung di coba nih... thank's yah ;)
Post a Comment